Jumat, 12 November 2010

Kamis, 11 November 2010

MANUSIA DAN PENDERITAAN GUNUNG MERAPI BESERTA EFEKNYA

*MANUSIA DAN PENDERITAAN GUNUNG MERAPI BESERTA EFEKNYA*

Penderitaan warga korban Merapi bertambah. Bukan hanya tenda penampungan pengungsi yang ke-banjiran akibat hujan, mereka juga menjadi korban para pencuri yang berkeliaran memanfaatkan suasana sepidi desa dan mengangkuti ternak penduduk.

Pengungsi di lereng merapi wilayah Yogyakarta maupun Jawa Tengah kini resah. Soalnya, saat rumah ditinggal mengungsi, banyak ternak mereka hilang. Hal ini banyak menimpa warga yang tempat tinggalnya berjarak sekitar 10 Km dari Merapi, di antaranya Desa Turgo, Pakembi-nangun, Sleman atapun di Srumbung dan Dukun, Magelang. Akibatnya, banyak warga menolak mengungsi karena takut ternak mereka dicuri.

Sukaryanto, 50, warga Desa Dukun, mengaku kehilangan dua ekor sapi senilai Rpl6 juta. "Sapi saya ada di kandang tapi waktu saya kembali sudah hilang," kata Sukaryanto, Minggu (31/10). Diduga pelakunya warga dari luar kampung tersebut.

Menurut Wardoyo, penambang pasir, beberapa truk pengangkut pasir disewa untuk mengangkut sapi oleh orang tak dikenalnya. "Ternyata sapi-sapi banyak yang hilang," katanya. "Bisa jadi sapi curian yang diangkut dengan truk penambang lalu disembelih dan dagingnya dijual di pasar."

Meski begitu, tak semua sapi hilang akibat pencurian. Tukijo, 52, kembali menemukan dua sapi-nya yang hilang di sebuah sawah. "Mungkin sapi saya itu ikut berlari saat ada letusan dan tak bisa kembali lagi," katanya.

LETUSAN KERAS

Gunung Merapi, kemarin sore meletus lagi. Suara letusan keras diikuti awan panas atau wedhus gembel membuat banyak pengungsi yang bersiap pulang ke rumah, berlarian menyelamatkan diri. "Saya kira bu-nyi gledek," kata Wawan, warga Turi Sleman, Yogyakarta.

Tak lama, hujan deras turun. Suara sirine meraung-raung. Kepanikan pun terjadi, tak sedikit warga kebingungan mencari arah berlari. "Mau lari kemana saya juga bingung, karena ada yang menyuruh lari ke barat tapi ada yang bilang ke utara lebih aman," katanya.

Polisi dan tentara langsung menutup akses jalan menuju kawasan Kaliurang maupun Kaliadem. Warga diminta menjauh dari kawasan tersebut, sedangkan yang berada di radius 10 KM dievakuasi.

Sementara itu para pengungsi yang ditampung tenda di lapangan sepakbola Banyudono terpaksa mencari tempat lainnya karena tenda mereka kebanjiran. "Kami terpaksa cari tempat di luar tenda karena tak mungkin tinggal di tenda banjir," kata Sawali, warga Desa Sumber. "Yang pasti kami tak berani pindah terlalu jauh dari dapur umum karena bisa tak kebagian makan."

1 MILIAR KUBIK LAHAR

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (BG ESDM), DR. R. Sukhyar mengatakan, di perut Merapi diperkirakan tersimpan sekitar 1 miliar meter kubik lahar yang sewaktu-waktu bakal keluar, terdorong letusan yang masih terjadi.

"Jika lahar tersebut keluar terdorong letusan lebih besar dari letusan pekan lalu, bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi pada manusia di sekitar Gunjung Merapi," kata Sukhyar.

Sebagai perbandingan, lahar yang disemburkan Merapi pada hari pertama meletus

Selasa (26/10) jumlahnya hanya 8,7 juta meter kubik, sebanyak 6,5 juta meter kubik mengalir ke Kali Gendol dan sisanya mengalir ke Kali Krasak, Kali Adem, Kali Boyong dan Kali Kuning.

Pasca letusan besar Merapi, ia tak bisa memprediksi kegiatan gunung berapi tersebut. Alasannya, alat pemantau rusak. Sukhyar mengingatkan, Merapi sudah lebih dari 80 kali meletus sejak tahun 1768 dan tetap harus diwaspadai terutama oleh masyarakat yang berjarak kurang dari 10 Km dari puncak.

Seiring letusan Merapi, petugas juga memantau intensif 19 gunung berapi lainnya yang kini berstatus waspada "Beberapa gunung berapi aktivitasnya meningkat misalnya, Sinabung, Papan-dayan dan Anak Krakatau," ungkapnya," katanya.

MENHUB KE MERAPI

Sementara itu. Menteri Perhubungan Freddy Numbery memberikan bantuan dua mobil bus untuk mengangkut anak sekolah korban Gunung Merapi serta ribuan makanan dan minuman kaleng serta pakaian layak pakai.

Selain itu puluhan rambu penunjuk arah juga diserahkan, sehingga kedepannya tidak ada lagi warga yang tersesat saat menghadapi situasi kepanikan seperti yang terjadi kemarin. "Kita ingin anak-anak di sini tetap sekolah dan sehat, terhindar dari penyakit," ujar Freddy Numbery di tengah pemberian bantuan di pengungsian desa cantring. Sleman Jogyakartan,Sabtu sore.

Dirjen Perhubungan Darat Soerojo Alimuso menambahkan bantuan pakaian dan makanan antara lain selimut, mie kering, pembalut wanita, pakaian dalam, susu kaleng dan lain sebagainya.


*EFEK*

Akhirnya setelah sehari sebelumnya dinaikkan statusnya menjadi Awas Merapi, gunung berapi teraktif di dunia tersebut memuntahkan material panas dari puncak gunung yang mengakibatkan musibah bencana alam yang sangat berbahaya bagi penduduk sekitar lereng Gunung Merapi. Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman tersebut meletus pada Selasa (26/10/2010) sekitar pukul 17.02 WIB dan mengakibatkan kerusakan yang luar biasa sampai radius 4 km ke arah selatan. Walaupun sudah diantisipasi sebelumnya, tetapi masih saja terdapat banyak korban nyawa melayang akibat meletusnya Gunung Merapi.
Sampai saat ini sudah banyak korban nyawa melayang akibat keganasan material panas atau sering disebut dengan ‘wedhus gembel’ yang berasal dari puncak Gunung Merapi. Tak kurang lebih dari 25 nyawa telah melayang akibat tersengat hawa panasnya bisa melebihi 500 derajat celcius tersebut. Bangunan-bangunan yang berada di sekitar radius 4 km di selatan Gunung Merapi juga rusak parah dan tertutup abu vulkanik yang sangat tebal.

Musibah kali ini nampaknya lebih parah bila dibandingkan tahun 2006 lalu. Tahun 2006 lalu korban meninggal akibat meletusnya gunung merapi yaitu 2 orang relawan. Relawan tersebut terjebak di dalam bunker yang akhirnya tak sanggup menahan panasnya material merapi yang menutupi bunker tersebut. Akhirnya mereka berdua tewas di dalam bunker tanpa bisa berbuat apa-apa.

Pada letusan kemarin, awan panas Merapi terjadi selama kurang lebih 20 menit. Hal ini tentu saja lebih lama dibandingkan tahun 2006 yang cuma sekitar 7 menit. Dengan makin bertambahnya lama waktu letusan tersebut, tentu saja kerusakan yang diakibatkan oleh Gunung Merapi yang meletus lebih parah. Desa Kinahrejo yang berada sekitar 4 km di selatan Merapi pun bagaikan kota mati karena hampir semua infrastruktur rumah dan bangunan tempat ibadah rusak semua.

Manusia dan Kebudayaan

MANUSIA INDONESIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi). Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja/i Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’ lainnya tak lepas dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi. Bila dikaji dengan teliti hal tersebut mungkin dikarenakan ciri-ciri manusia Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya takhyul yang dimodifikasi, konsumerisme, suka meniru, rendahnya etos kerja dan lain sebagainya bisa jadi mengakibatkan terhambatnya akulturasi (percampuran dua/lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing-masing unsurnya lebih tampak). Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sepertinya, sudah saatnya manusia Indonesia berikut dengan berbagai kebudayaan daerahnya yang ada melakukan suatu bentuk adaptasi yang sifatnya inovasi/pembaruan dengan budaya Barat/asing seperti dalam hal kesenian dimana instrumen musik tradisional dipadukan dengan instrumen modern (alat-alat band dengan teknologi komputernya) maupun perawatan berbagai benda kebudayaan dengan teknologi asing yang ada sehingga akulturasi dapat diwujudkan.
Selain itu, pengaruh media komunikasi seperti Televisi, radio, Internet sangat besar dampaknya dalam hal cara pandang manusia Indonesia terhadap ras. Sinetron-sinetron maupun film yang ditayangkan di Televisi dan bioskop yang memvisualisasikan dan mensosialisasikan gaya hidup ras Caucasoid (orang Eropah) turut mempengaruhi cara pandang manusia Indonesia terhadap budayanya sehingga tidak timbul kesadaran untuk mempelajari tindakan sosial dan sebaliknya. Dalam hal ini manusia Indonesia sepertinya lebih mengagung-agungkan/memuja ras Caucasoid berikut dengan gaya hidupnya dan menjadikannya sebagai kelompok acuan (umumnya oleh kaum perempuan) sehingga secara tak langsung mempengaruhi akal dan intelegensi, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku manusia Indonesia sehingga terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.


Sumber : Skyrider27 Zone,

Pengalaman Pertama masuk gunadarma

Sabtu tanggal 13 maret 2010 aku akan mengikuti test di universitas gunadarma. Kampus yang menjadi pilihan terakhir ku , dan pilihan kedua orang tua ku . di pagi yang cerah ini aku berangkat test di gunadarma pada jam 9.00 karena test tersebut akan di laksanakan pada pukul 10.00, senggaja aku berangkat agak pagi akan tidak terlambat. Perasaan aku pada saat itu gugup dan takut mengejarkan soal – soal test . karena ada kabar kita harus mampu menjawab soal sebanyak – banyaknya sedangkan aku kurang persiapan belajar . Dengan niat “aku pasti bisa” akhirnya aku berangkat ke kampus GUNADARMA dengan berpakain formal dan di anter oleh mama ku karena aku masih malu dan agak canggung .
Tepat pukul 09.30 sampailah aku ke kampus gunadarma , hati ku semakin deg-degan saat itu karena banyak sekali yang mengikuti test . akhirnya aku di panggil untuk mengikuti test . setelah seminggu aku menunggu akhirnya pengumuman itu pun di bagikan dengan senang hati aku berniat masuk fakultas psikologi . aku ingin sekali masuk fakultas ini karena ingin mengubah diriku menjadi lebih baik dan mengenal sifat-sifat orang yang ada di sekitar ku .
Tapi setelah test dan daftar ulang pikiran ku merasa bingung setelah lulus, aku di suruh orang tua ku masuk management informatika melalui jalur beasiswa . karena keinginan ku sudah tetap pada pendirian dan sempat beragumentasi sama orang tua ku, aku bisa meyakinkan mereka karena aku menyukai psikologi aku tetap masuk psikologi melalui jalur beasiswa karena untuk meringankan beban pengeluarkan orang tua ku.
Setelah aku sudah mengurus beasiswa dan aku telah di tetapkan menjadi mahasiswi universitas gunadarama hati ku senang sekali , pada agustus tanggal 4 agustus aku mengikuti ppspt yang pertama, dalam hati ku tidak menyangka kalau aku telah menjadi mahasisiwi gundarma. Pengumuman ospek pun di beritahu bahwa fakultas psikologi akan melaksanakan ospek pada tanggal 23 agustus , aku takut di marahi kakak senior ku tapi kan saat itu puasa .